JARINGAN
PENDOA SYAFAAT KELILING/PD BUKIT SION KOBELETE BERKUNJUNG KE BETESDA PENE-ANUGERAH
MAULEUM
gmitanugerahmauleum.blogspot.com. Sabtu, 31 Agustus
2019, jemaat GMIT di Betesda Pene, jemaat Anugerah Mauleum menerima
perkunjungan dan pelayanan dari Jaringan Pendoa Syafaat bersama PD. Bukit Sion
Kobelete.
Di Betesda selalu ada kesembuhan
dan pemulihan, kita berharap melalui kegiatan pelayanan dari Jaringan Pendoa
Syafaat bersama Persekutuan Doa Bukit Sion Kobelete-Soe, warga jemaat Betesda
pada khususnya dan Anugerah Mauleum pada umumnya boleh menikmati kesembuhan dan
pemulihan. hal tersebut disampaikan oleh Pdt. Wiliradith Maniley selaku Ketua
Majelis Jemaat Anugerah Mauleum dalam arahan pembukaan kegiatan Kebaktian Penyegaran
Iman (KPI) dan pelayanan.
Partisipasi warga jemaat cukup
tinggi dalam kegiatan ini, tidak hanya warga jemaat Betesda Pene, warga jemaat
dari mata jemaat lainnya dalam wilayah pelayanan Anugerah Mauleum pun
berdatangan dan mengikuti kegiatan hingga selesai.
Di Betesda Pene, kami ada 43 kepala
keluarga, kami sangat senang dengan pelayanan ini, kami juga bisa menjadi
berkat bagi warga jemaat tetangga bahkan kaum beragama lain di sekitar kami,
kalau bisa nanti ada pelayanan seperti ini lagi, demikian harapan Agustinus
Lenamah, seorang penatua di jemaat ini.
Pelayanan ini diawali dengan KPI
dan diakonia untuk anak-anak PAR, dilanjutkan dengan KPI dan diakonia untuk
jemaat dewasa. Kegiatan ini diakhiri dengan jamuan makan sederhana untuk semua
umat yang hadir dalam kegiatan tersebut..
Sebagai pengikut Kristus, jalan
keselamatan itu sudah pasti, bukan kira-kira atau semoga, bukan kita yang
mencari jalan itu, sebab Yesus sendiri mengatakan bahwa Dialah jalan itu dan
itu benar, Dia juga mau menjadi sahabat kita. Segala sesuatu belum tentu benar,
tapi segala yang benar pasti baik. Karena itu mari mempertahankan kesetiaan
bergereja, setia beribadah dan mempertahankan iman dalam gereja Tuhan, jangan
sampai tergoda dengan bujukan-bujukan, rayuan-rayuan untuk mendapatkan sesauatu
yang sifatnya sementara dan membiarkan hidup kita pada akhirnya binasa dan
tidak mendapatkan keselamatan kekal, demikian ditegaskan Epi Kamlasi dalam
khotbah KPI yang didasarkannya pada Injil Yohanes 14:6. (ekw)